Formulasi Pakan Ikan
Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)
Ikan bawal
air tawar (Colossoma macropomum) merupakan ikan introduksi dari sungai
Amazon, Amerika Selatan. Di negara asalnya ikan ini telah dibudidayakan secara
luas karena memiliki keunggulan seperti: pertumbuhannya cepat, nafsu makan yang
baik, dan relatif tahan terhadap penyakit. Ikan bawal merupakan salah satu
komoditas ikan air tawar yang bernilai ekonomis tinggi, baik sebagai ikan
konsumsi maupun ikan hias. Sebagai ikan konsumsi, ikan bawal air tawar memiliki
rasa daging enak dan gurih sehingga disukai oleh konsumen. Keistimewaan itu
membuat banyak petani ikan yang membudidayakan sehingga menjadi peluang usaha
yang menguntungkan (Arie, 2009 dalam Santoso
dan Agusmansyah, 2011).
Faktor
eksternal utama yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah ketersediaan pakan
dan kondisi lingkungan perairan. Dalam pemberian pakan yang harus diperhatikan
yaitu jumlah pakan yang cukup, waktu pemberian yang tepat, dan kandungan
nutrient yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Menurut Adelina (1999) dalam Santoso dan Agusmansyah (2011), bahwa
pertumbuhan sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama
keseimbangan nutriennya. Nutrien pakan meliputi : kandungan protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral
Formula pakan
harus tepat agar pakan yang diberikan pada ikan memenuhi semua kebutuhan
nutrien yang dibutuhkan oleh ikan. Watanabe (1988) dalam Santoso dan Agusmansyah (2011) menjelaskan bahwa pertumbuhan
ikan sangat erat kaitannya dengan ketersediaan protein dalam pakan, karena
protein merupakan nutrien yang sangat dibutuhkan ikan untuk pertumbuhan.
Bittner (1989) dalam Santoso dan
Agusmansyah (2011) menyatakan bahwa kebutuhan protein pada ikan bawal air tawar
berkisar 25-37%. Sedangkan menurut Pras (1993) dalam Santoso dan Agusmansyah (2011), pada ikan bawal hasil pendederan
kedua (ukuran 50 g), dapat diberikan pellet dengan kandungan protein 27%.
Salah
satu jenis bahan pakan yang dapat dieksplorasi untuk dimanfaatkan sebagai bahan
pakan ikan adalah tepung Azolla. Tanaman Azolla merupakan
gulma air yang tidak termanfaatkan, tetapi memiliki kandungan protein yang
cukup tinggi
sehingga tanaman Azolla sangat berpotensi sebagai bahan penyusun pakan
ikan sebagai sumber protein nabati pengganti tepung kedelai. Peningkatan nilai
gizi tepung Azolla melalui proses fermentasi dan didapatkan hasil
fermentasi tepung Azolla dengan Rhizophus sp memberikan hasil
yang terbaik dari beberapa fermentor, terbukti dapat menurunkan kandungan serat
kasar tepung Azolla dari 23,06% menjadi 14,62%. Komposisi nutrisi tepung
azolla fermentasi dapat ditunjukkan pada tabel berikut (Handajani, 2011) :
Tabel 1.
Komposisi nutrisi tepung azolla fermentasi
Bahan
|
Protein (%)
|
Lemak (%)
|
Serat Kasar (%)
|
Abu (%)
|
BETN
|
DE (kkal/g)
|
Tepung Fermentasi Azolla
|
20.05
|
6.42
|
14.62
|
12.83
|
37.05
|
368.27
|
Komposisi nutrisi pada
tepung Azolla fermentasi memiliki kadar protein sebesar 20,05 %, lemak
6,42 %, serat kasar 14,62 %, abu 12,83 %, BETN 37,05 %. Kadar protein pada bahan sebesar 20 % termasuk nilai protein
yang kurang baik, karena pakan buatan yang baik memiliki kandungan protein
sebesar 25-40 %. Oleh karena itu penambahan tepung kedelai diperlukan karena
tepung Azolla bersifat substitusi atau pengganti sehingga biaya yang
dikeluarkan pembudidaya dapat diminimalisir. Kadar lemak tepung Azolla
termasuk baik karena kurang dari 8 % namun serat kasar tepung Azolla fermentasi
cukup tinggi sebesar 14,62 % dibandingan serat pakan yang baik untuk pakan
buatan sebesar 5-8%.
Protein merupakan sumber utama yang
dibutuhkan oleh ikan. Kualitas protein ditentukan
oleh kelengkapan asam amino di dalamnya. Protein nabati nabati umumya defisien asam amino lysine dan metionin, yang
dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ikan
(Ensminger, 1993 dalam Haetami dkk,
2006). Berikut adalah perbandingan asam amino pada ikan bawal air tawar dengan
tepung Azolla pinnata.
Tabel 2. Asam amino pada ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum)
Amino Acid
|
Protein (%)
|
Phenylalanine
+ Tyrosin
|
3.08
|
Valine
|
1.91
|
Threonine
|
1.57
|
Tryptophan
|
0.51
|
Isoleucine
|
1.72
|
Methionine
+ Cystine
|
1.32
|
Histidine
|
1.02
|
Arginine
|
2.76
|
Leucine
|
2.30
|
Lysine
|
2.65
|
Sumber: (Lochmann, 2004)
Tabel 3. Asam amino pada tepung Azolla
pinnata
Composition
|
%DM
|
lysine
|
0,98
|
Methionine
|
0,34
|
Cystine
|
0,18
|
Threonin
|
0,87
|
Tryptophan
|
0,39
|
Arginine
|
1,15
|
Isoleucine
|
0,93
|
Phenylalanine
|
1,01
|
Tyrosine
|
0,68
|
Glycin
|
1,00
|
Serine
|
0,90
|
Valine
|
1,18
|
(Sumber: ALALADE
and IYAI; 2006 dalam Hidayat dkk,
2011)
Formulasi
pembuatan pakan pelet ikan Bawal air tawar (Colossoma macropomum)
dengan kandungan protein 37 %. Bahan pakan
yang digunakan adalah tepung ikan, tepung fermentasi Azolla, bekatul, tepung singkong, tepung
tapioka, minyak nabati, dan mineral mix.
Tabel 4. Formulasi
pakan pelet ikan Bawal air tawar (Colossoma macropomum)
Formula
|
CP%
|
Harga
(Rp)
|
Proporsi (Kg)
|
Total CP %
|
Total Harga
|
Tepung Ikan
|
45
|
4000
|
45
|
20,25
|
180000
|
Bungkil Kedelai
|
44
|
9000
|
32
|
14,08
|
288000
|
Tepung Fermentasi Azolla
|
20
|
2000
|
9
|
1,8
|
18000
|
Tepung Pollard
|
14
|
3300
|
5
|
0,7
|
16500
|
Tepung Jagung
|
9
|
4000
|
3
|
0,27
|
12000
|
Tepung Singkong
|
3
|
3000
|
2
|
0,06
|
6000
|
Tepung Tapioka
|
3
|
8000
|
2
|
0,06
|
16000
|
Minyak nabati
|
0
|
12000
|
1
|
0
|
12000
|
Mineral mix
|
0
|
6000
|
1
|
0
|
6000
|
100
|
37,22
|
554500
|
Tabel 5. Formulasi pakan pelet ikan Bawal air tawar (Colossoma macropomum)
Formula
|
CP%
|
Harga (Rp)
|
Proporsi
|
Total CP %
|
Total Harga
|
Tepung Ikan
|
40
|
4000
|
36
|
14,4
|
144000
|
Tepung Kedelai
|
29
|
6000
|
25
|
7,25
|
150000
|
Tepung Fermentasi Azolla
|
20
|
0
|
20
|
4
|
0
|
Jagung Kuning
|
9
|
4000
|
15
|
1,35
|
60000
|
Minyak nabati
|
1
|
12000
|
3
|
0,05
|
36000
|
Mineral mix
|
0
|
5000
|
2
|
0
|
10000
|
|
100
|
27,05
|
400000
|
DAFTAR PUSTAKA
Haetami, K.,
Junianto, Y. Andriani. 2005. Tingkat Penggunaan Gulma Air Azolla pinnata dalam Ransum terhadap
Pertumbuhan dan Konversi Pakan Ikan Bawal Air Tawar. Laporan Penelitian.
Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Handajani, H.
2011. Optimalisasi Substitusi Tepung Azolla Terfermentasi Pada Pakan Ikan untuk
Meniingkatkan Produktivitas Ikan Nila Gift. Jurnal Teknik Industri Vol. 12 (2):
177-18p.
Lochmann, R.,
2004. Broodstock Diets And Spawning Of Colossoma
Macropomum And/Or Piaractus Brachypomus. University Of Arkansas At Pine Bluff Aquaculture/Fisheries
Center Pine Bluff. Arkansas. USA. 35-40p.
Santoso, L., H.
Agusmansyah. 2011. Pengaruh
Substitusi Tepung Kedelai dengan Tepung Biji Karet pada Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan
Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma
macropomum). Berkala Perikanan
Terubuk. Vol. 39. Hal 41-50.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan jika anda ingin komentar, karena masukan dan kritikan anda sangat berharga demi kemajuan, namun tolong gunakan bahasa yang sopan