Fluktuasi
Asimetri
Pendahuluan
Banyak individu yang tidak dapat menstabilkan perkembangan sisi tubuh
bagian kanan dan bagian kirinya secara normal. Hal ini menyebabkan terjadinya
perbedaan fenotip pada individu untuk sifat meristik yang bilateral yang dapat
menunjukkan fluktuasi asimetri. Fluktuasi asimetri adalah perbedaan antara
karakter sisi kiri dan karakter sisi kanan yang menyebar secara normal dengan
rataan mendekati nol sebagai akibat dari ketidakmampuan individu untuk
berkembang secara tepat dan normal.
Terdapat hubungan antara meningkatnya homozigositas dengan stabilitas
perkembangan yaitu adanya peningkatan asimetri pada lima karakter bilateral
ciri-ciri meristik yang meliputi : jari-jari sirip perut, sirip dada, tapis
insang atas bagian bawah serta pori-pori rahang atau mandibular pores.
Karakter-karakter tersebut digunakan dalam perhitungan asimetri organ
berpasangan karena karakter tersebut lebih awal terbentuknya, lebih mudah dan
lebih tepat dalam penghitungannya.
Fluktuasi asimetri merupakan
metode pendekatan heterozigositas. Meskipun relatif sederhana dan tidak
memerlukan peralatan yang rumit, namun fluktuasi asimetri dapat menunjukkan
adanya perbedaan kestabilan perkembangan. Oleh karena itu pemahaman dan
keterampilan dalam teknik fluktuasi asimetri sangat penting untuk analisis
perbedaan kestabilan perkembangan individu.
Stabilitas perkembangan individu
dipengaruhi oleh faktor genetik dan didukung oleh faktor lingkungan. Keadaan
organisme yang perkembangannya sangat teratur secara genetik disebut
homeostatis, di mana kondisi stabilitas perkembangan tetap terjaga dan
fisiologi organisme tersebut dalam kisaran normal terhadap lingkungan. Suatu organisme memiliki alela resesif yang
tersembunyi dalam bentuk heterozigot, jika alela tersebut tampak akan menyebabkan
adanya fenotip yang abnormal. Alela resesif ini dapat menurunkan tingkat
kelangsungan hidup, pertumbuhan, produksi telur, dan meningkatkan presentase
individu yang abnormal.
Alat
dan Bahan
Alat
:
1. Timbangan O’Hauss
2. Jangka sorong
3. Penggaris
4. Mikroskop binokuler/stereo
5. Kaca pembesar
6. Gunting
7. Alat tulis
|
Bahan
:
1. Ikan
contoh
|
Prosedur
Kerja:
Pengukuran parameter meristik bilateral
1.
Jumlah jari-jari
lemah sirip perut dihitung dengan merentangkan kedua sirip tersebut, sehingga
jari-jarinya terlihat jelas dan mudah penghitungannya.
2.
Jair-jari lemah sirip
dada dipotong, kemudian dihitung jumlah jari-jari sirip lemahnya dengan
menggunakan mikroskop binokuler.
3.
Sisik pada linea lateralis dihitung satu per satu pada kedua sisi kiri dan kanan.
4.
Operkulum
dibedah hingga tampak tapis insangnya untuk kemudian dihitung (sisi kiri dan
kanan)
Analisa Data
- Fluktuasi asimetri bilangan (Number)
Yaitu jumlah individu asimetri yang
ditemukan dalam pengamatan dibagi dengan jumlah
individu yang diamati. Misalkan nilai FAn
sebesar 0.17, artinya jika ada 100 ikan sampel diperiksa maka terdapat 17 ekor
individu yang asimetris.
- Fluktuasi asimetri besaran (Magnitude)
Yaitu jumlah selisih karakter yang diamati pada sisi kiri dan kanan individu
dibagi dengan total jumlah individu yang
diamati. Misalkan nilai FAm sebesar 0.18, artinya
jika ada 100 ikan sampel diperiksa maka jumlah selisih antara karakter meristik
sebelah kanan dan kiri adalah sebesar 18 buah.
3. Fluktuasi
asimetri gabungan
Fluktuasi asimetri gabungan merupakan hasil penjumlahan
nilai fluktuasi asimetri dari semua karakter meristik bilateral yang diamati.
FAgb = total FAn atau Fagb = total
FAm
Keterangan :
L : Jumlah
organ sisi kiri
R : Jumlah
organ sisi kanan
Z : Jumlah
individu asimetri untuk ciri meristik tertentu
FAn : Fluktuasi
asimetri bilangan
FAm : Fluktuasi
asimetri besaran
FAgb : Fluktuasi asimetri gabungan
n : Jumlah
sampel
Contoh Soal:
Bagian Tubuh yang Diamati
|
||||||||||||||||||||
Sirip Dada
|
Sirip Perut
|
|||||||||||||||||||
n
|
10
|
10
|
||||||||||||||||||
Sampel
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
L
|
10
|
12
|
10
|
10
|
8
|
12
|
8
|
7
|
8
|
9
|
10
|
12
|
10
|
10
|
8
|
12
|
8
|
7
|
8
|
9
|
R
|
9
|
12
|
10
|
10
|
9
|
12
|
10
|
8
|
8
|
9
|
9
|
12
|
10
|
10
|
9
|
12
|
10
|
8
|
8
|
9
|
Bagian Tubuh yang Diamati
|
||||||||||||||||||||
Sisik pada Linea Lateralis
|
Tapis Insang Terluar
|
|||||||||||||||||||
n
|
10
|
10
|
||||||||||||||||||
Sampel
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
L
|
10
|
12
|
10
|
10
|
8
|
12
|
8
|
7
|
8
|
9
|
10
|
12
|
10
|
10
|
8
|
12
|
8
|
7
|
8
|
9
|
R
|
9
|
12
|
10
|
10
|
9
|
12
|
10
|
8
|
8
|
9
|
9
|
12
|
10
|
10
|
9
|
12
|
10
|
8
|
8
|
9
|
Tentukan :
a. Fluktuasi asimetri
bilangan (FAn)?
b. Fluktuasi asimetri
besaran (FAm)?
c. Fluktuasi asimetri
gabungan (FAgb)?
Jawab :
L-R
|
Σ(L-R)
|
Σ(Z)
|
|
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||||||
Bagian Tubuh yang diamati
|
Sirip
Dada
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
2
|
1
|
0
|
0
|
5
|
4
|
4/10 = 0,4
|
5/10 = 0,5
|
Sirip
Perut
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
2
|
1
|
0
|
0
|
5
|
4
|
4/10 = 0,4
|
5/10 = 0,5
|
|
Sisik pada Linea Lateralis
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
2
|
1
|
0
|
0
|
5
|
4
|
4/10 = 0,4
|
5/10 = 0,5
|
|
Tapis Insang Terluar
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
2
|
1
|
0
|
0
|
5
|
4
|
4/10 = 0,4
|
5/10 = 0,5
|
|
FAgb
|
1,6
|
2,0
|
0 comments:
Post a Comment
Silahkan jika anda ingin komentar, karena masukan dan kritikan anda sangat berharga demi kemajuan, namun tolong gunakan bahasa yang sopan