Sumber: Kenalsatu.com
Usaha budidaya perikanan merupakan salah satu sektor penghasil
produk makanan dengan pertumbuhan paling pesat di dunia. Hal
ini dikarenakan, ikan sangat baik untuk dikonsumsi oleh
manusia. Ikan mengandung protein yang tinggi dan terdapat asam-asam amino
penting untuk manusia seperti histidine, threonine, lysine, leucine, isoleucine,
phenylalanine, methionine, tryptophan, dan valine. Beberapa jenis yang dibudidayakan, seperti berbagai
macam ikan laut dan ikan air tawar maupun spesies kerang-kerangan merupakan
industri penting dalam sumbangsih peningkatan produk tiap tahunnya (Maqsood et al., 2011).
Sebagai
negara kepulauan, Indonesia memiliki paparan perairan yang sangat luas, perairan
Indonesia memiliki luas 5,8 juta km2 dan garis pantai 95.181 km. Besarnya
luas perairan ini membuat potensi sektor perikanan Indonesia menjadi sangat
besar. Sektor perikanan merupakan sektor yang penting bagi masyarakat Indonesia
dan dapat dijadikan sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Beberapa komoditas
unggulan perikanan yang dapat dikembangkan dari sektor perikanan dan kelautan di
Indonesia antara lain: Rumput laut, Patin, Lele, Nila, Bandeng, Udang (Windu
dan Vanname), Ikan Mas, Gurame, Kakap, Kerapu serta produk ikan lainnya.
Untuk keperluan pembangunan perikanan budidaya diperlukan sejumlah
sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai. Dikutip dari Laporan
Tahunan Direktorat Produksi Tahun 2013, Direktorat Jendral Perikanan Budidaya
KKP, Sasaran strategis tersebut adalah Meningkatnya Produksi Perikanan Budidaya. Produksi
perikanan budidaya difokuskan pada komoditas unggulan yang mudah dibudidayakan
secara massal dengan teknologi sederhana dan prospek pasar yang jelas. Dalam
upaya mewujudkan pencapaian program pembangunan perikanan budidaya, arah
kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut :
a. Terpenuhinya kebutuhan pakan yang
teregistrasi dalam rangka penerapan teknologi, unit usaha budidaya yang
tersertifikasi dan tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat
dan mutakhir.
b. Terpenuhinya kebutuhan benih untuk
produksi dan pasar dengan mutu terjamin.
c. Terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya
yang sehat dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi.
d. Terpenuhinya kebutuhan modal kerja
guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri.
e. Tersedianya lahan kawasan perikanan
budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai.
f. Pengawalan dan pendampingan teknologi
dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya.
g. Pengelolaan keuangan dan aset Satker
lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan
organisasi.
Berikut adalah sasaran peningkatan produksi perikanan budidaya tahun
2009 – 2014 yang disajikan pada
Tabel 1.
Daftar
Pustaka
Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya KKP. 2013. Laporan Tahunan Direktorat Produksi Tahun
2013. 42 hal.
Maqsood, S., P. Singh, M.H.
Samoon and K. Munir. 2011. Emerging
role of immunostimulants in combating the disease outbreak in aquaculture. Int
Aquat Res (3): 147-163.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan jika anda ingin komentar, karena masukan dan kritikan anda sangat berharga demi kemajuan, namun tolong gunakan bahasa yang sopan